• Menu
  • Menu

Tottori Sand Dune, Gurun di Pinggir Laut

Gurun pasir di pinggir laut, tidak panas, dan kadang bersalju. Hanya di Jepang! Ada ontanya juga!

Pengen liat onta? Pengen ke gurun tapi males merasakan panas? Tottori ini lah jawabannya…! Asal jangan datang kesini saat musim panas saja.

Tottori Sand Dune adalah taman nasional di sisi utara kota Tottori, Prefektur Tottori.

Kota Tottori sendiri lumayan rapi. Sekitar stasiun terdapat lorong-lorong pertokoan dan penjual makanan. Juga ada monumen yang lumayan untuk berfoto ria.

Dari stasiun ke gurun harus menggunakan bus. Saya lupa berapa ongkosnya, tidak mahal. Perjalanan sekiat 20 menit.

Kami berhenti di stasiun agak jauh dari lokasi gurun. Pinggiran lah… Harus jalan lagi 10 menit untuk mencapai “pintu masuk” si gurun. Kami menemukan museum sand dune dahulu dan mengecek pameran Pahatan Pasir Ala Rusia disana. Keren juga…

Dari atas museum tampak gurun pasir terhampar hingga ke pantai di cakrawala. Wahh… Pengen kesana…Hari itu agak gerimis. Tapi kan ini gurun! Daijoubu daro…

Gurun dari arah museum sanddune.JPG

So, kami mencari “pintu masuk” terdekat. Cari aja gerbang yang banyak pasirnya… Lalu langsung berlarian di dalam gurun. Bersikap seperti seolah-olah kecapean, kepanasan, kurang air. Kayak di Lawrence of Arabia gitu…

By the way, cek foto di atas. Banyak yang dilarang di dalam gurun. Termasuk: main golf, main kembang api, dan ee sembarangan. Nggak boleh juga mengukir di atas si pasir. Misal buat tulisan gede-gede “XLATEN” gitu… Ndaa bolee ya..

Nggak banyak yang bisa diceritain sih sebenarnya disini. Namanya gurun ya gurun. Pasiiirrr semua. Sejauh mata memandang. Kemana pun memandang. Mau main dari ujung ke ujung ya pasir. Pasir tok… 30 kilometer persegi, pasir. Gurun!

Sebelum datang kesini sih kami juga sempat berpikir. Isinya pasir tok… Apa yang mau dilihat… Cek difoto-foto internet pun gitu. Kayak wallpaper windows XP, bliss, tapi coklat. Udah… Gitu doang.

Bliss warna coklat.JPG
Bliss warna coklat

Namun, ketika datang langsung melihat dengan mata kepala sendiri, merasakan dengan kulit badan sendiri, menjelajahi dengan kaki dan tangan sendiri, rasanya kok jauh berbeda. Serunya…

Apalagi saat menemukan oasis! Akhirnya… Dahaga kami bisa terselamatkan juga.

Oasis di tengah gurun.JPG
Airr… Airr… Airrr…

Apalagi saat menantang memanjat si dune alias bukit pasir. Seru banget. Sudutnya melebihi 45 derajat. Tapi masih panjatable… Anak-anak aja pada manjat semua tuh. Masa kalah…

Ketika sampai di atas… Superb. Pemandangan gurun dan laut melebur jadi satu.

Oh ya, laut di foto-foto ini masih jauh lho ya dari posisi kami berada. Kelihatannya dekat. Soalnya kami berada di atas dune. Dan turunan ke arah pantai sangatlah curam. Super curam… Jadi terlihat dekat.

Sebenarnya kami mau pergi menghampiri itu laut. Tapi karena curamnya dan jauhnya, tak lupa hari mendung dan gerimis merintik, kami pun urungkan. Kami hanya mengeksplorasi. Sangat jauh dari lokasi dan jalur utama para pengunjung biasa memang. Agak nyesel juga nggak megang itu air atau mencicipi rasanya bagaimana…

Kami juga pengen menyusuri pantai sampai ke tempat wisata selanjutnya. Di ujung terlihat ada seperti pelabuhan atau bagaimana gitu. Di ujung satunya terdapat seperti perkebunan. Sayang, hari sudah agak sore dan mendung.

Gurun dan pantai menyatu.JPG

Selanjutnya ya hanya begitu. Kami berfoto ria di atas bukit pasir. Duduk-duduk. Guling-guling. Eksplorasi ke sana kemari sampai bosan. Kemudian berdiri hening, tenang menghadap ke laut. Mengagumi keindahan alam dan Maha Kuasa-Nya Sang Pencipta.

Mengitari sekitar daerah utama gurun pasir Tottori, kami pulang lewat jalur non-mainstream. Melihat para pengunjung lain dari jauh seperti semut berjalan. Lurus teratur…

Kami mengitar sampai akhirnya kami bertemu di pintu masuk yang lain. Dan ternyata ada peradaban disana. Ada pertoko-oleh-olehan, information center, tempat cuci kaki, halte bus, dll. Di sekitar sini juga harusnya bisa lihat onta. Sayangnya hari itu si onta lagi libur. Pulang kampung kali ke Mesir.

Jadi ternyata harusnya turun bus dan masuk lewat sini. Ada banyak rekomendasi jalur petualangan. Bukan cuma si sand dune – bukit pasir, tapi juga bisa ke lokasi lain seperti hutan, danau, dan air terjun. Ada kereta gantung juga! Ya nggak apa. Eksplorasi lebih menyenangkan dibanding berwisata lewat jalur mainstream.

Lain kali, kalau bawa istri… #eh

Setelah ikutan cuci kaki seperti pengunjung lainnya, mengecek perbedaan belasan jenis-jenis pasir di information center, melihat toko oleh-oleh dan bolak-balik mencicipi kue contoh gratis sampai habis, kami pun pulang. Gerimis makin merajalela soalnya. Makanya, sekali lagi kami ingatkan. Kalau jalan-jalan, jangan lupa bawa payung.

Gurun Tottori Sand Dune. Superb…

Wisata Tottori Prefektur.JPG

Oh ya, selain gurun pasir ternyata ada banyak wisata lain di daerah Tottori. Seperti kebun bunga, pantai dengan karang terjal, dll. Mantab sekali tampaknya daerah ini, kalau lihat di brosur dan information centernya. Sayang kami tidak punya banyak waktu. Juga tidak punya uang, karena kebanyakan tempat wisata tadi hanya bisa dijangkau oleh bus dan kendaraan pribadi.

Mantab, itu artinya masih banyak yang bisa ditawarkan oleh kota ini. Masih ada alasan untuk datang lagi kapan-kapan. Belum ketemu ontanya juga kan…

Onta di Musem Tottori
Onta di Musem Tottori

Epilog – Tottori Bersalju

Keesokan paginya, pada tahun baru 2015, ketika kami akan berangkat ke menuju target selanjutnya, kota Tottori memutih.

Tahun baru bersalju, depan hotel.JPG

Hanya dalam satu malam, substansi putih ini menumpuk di sepanjang pematang.Sejauh mata memandang. Kayak mimpi aja… Beda jauh dengan kemarin. Seumur-umur baru kali ini saya merasakan perubahan pemandangan overnight begini. Salju emg keren…!!

Namun, depan hotel jadi susah buat jalan. Licin dan koper jadi macet-macet gitu.

Tapi eh. Kesempatan bagus buat balik lagi ke si gurun nih! Untuk melihat pemandangan si gurun yang berbeda dengan mode pasir kemaren. Sekarang mode es! Kayak di gambar-gambar promosi dan google images itu!! Jarang-jarang kan dapat kesempatan buat liat tempat wisata yang sama dua hari berturut-turut dengan pemandangan yang jauh berbeda!!!

Kapan lagi???

Sayangnya, rencana perjalanan sudah fix dan tidak bisa diubah lagi. The show must go on. Sementara, kami cukupkan diri dengan pemandangan salju saat berjalan 10 menit dari hotel ke stasiun.

Lagi lagi, meskipun berat, kami pun meninggalkan kota Tottori yang spektakuler ini menuju kota lain yang tak kalah majestiknya.

Selanjutnya, kota Hiroshima. Pemandangan majestik dari Pulau Miyajima. Stay tune…


Liburan Tahun Baru 2015, Hokuriku~Chugoku:

Artikel ini adalah seri dari petualangan 18 kippu ambisius Hokuriku sampai Chugoku pada liburan 7 hari kami pada awal tahun 2015, tepatnya dari tanggal 28/12 sampai 4/1/2015. Daerah tujuan utama adalah kota-kota di pantai barat Jepang. Rencana perjalanan secara umum ditulis pada artikel utama. Baca juga eksekusi perjalanan ada pada detail masing-masing situs berikut:

  1. Matsumoto Castle
  2. Kanazawa: Kastil Bersalju, Taman Kenroku, Museum Aneh, dan Stasiun Modern
  3. Gosong Amanohashidate dan Pagoda Salju
  4. Wisata di dalam Kereta Akamatsu, Kyoto Tango Railway
  5. Tottori Sand Dune, Gurun di Pinggir Laut
  6. Tottori Sand Dune Museum ala Rusia
  7. JR Imbi Line, Perjalanan Es dari Tottori ke Hiroshima
  8. Hiroshima Shukkeien Park
  9. Pemandangan Indah Pulau Miyajima
  10. Museum Tragedi, Hiroshima Atomic Museum
  11. Kota Hiroshima, Kastil, dan Taman Perdamaian

Tinggalkan Balasan